Powered By Blogger

Tuesday, August 13, 2013

NEGARA KESATUAN

Cohen dan Peterson mengemukakan bahwa, "Unitary systems need not be legally decentralized, but most are through hierarchy of lower level units that have specified geographical jurisdictions. In unitary system, the centre maintains ultimate souvereignty over public sector tasks decentralized to lower-level units".

Friday, August 9, 2013

BUAT APA SUSAH?



Tulisan berikut ini merupakan serpihan-serpihan kata-kata dalam buku karya Ustadz Yusuf Mansur yang berjudul BUAT APA SUSAH? SEGARKAN HIDUPMU DENGAN PERCAYA. Serpihan kata-kata ini telah merasuk ke dalam jiwa saya, menyadarkan diri saya kembali untuk percaya dan yakin akan mukjizat Allah SWT. Bahwa tak ada yang tak mungkin ketika kita hanya berharap kepada-Nya, tentunya setelah disertai usaha dan diiringi doa yang tak pernah putus. Tinggalkan kepasrahan dalam harapan tanpa batas akan kebesaran kasih sayang-Nya. Kun Fayakun, tak ada yang tak mungkin bagi Allah.

Inilah salah satu firman Allah SWT yang harus diperhatikan dalam hidup, yang menyeru kepada anjuran bersedekah dan berbuat baik semasa hidup sebelum mati. Firman-firman Allah ini juga mengingatkan bahwa jika kematian sudah datang, tidak bisa lagi ditunda, dan kita tidak bisa lagi mengubah apapun di belakang kita.

"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata, 'Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan ajalku barang sebentar yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang berbuat baik?' Sayangnya, Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan ajal seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa saja yang kamu kerjakan. " QS Al Munafiqun : 10-11

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang menjalani hari ini sama dengan hari kemarin maka ia termasuk merugi. Apalagi, jika hari ini lebih jelek dari hari kemarin. Seseorang disebut beruntung manakala hari ini lebih baik dari hari kemarin."

Bagian kedua dalam buku ini menyegarkan kembali semangat saya untuk berusaha memperbaiki diri lebih baik lagi, sekaligus mengajarkan bahwa yang terpenting adalah bagaimana kita menyajikan diri kita di hadapan Allah SWT bukan di hadapan manusia.

Bukan malu kepada manusia ketika berbuat keburukan lalu menuai akibat buruknya, sebab bukan mereka yang memberi kita makan dan minum. Namun, malulah kepada Allah. Tidak perlu putus asa jika pernah atau sedang mengalami kegagalan, sebab yang dibutuhkan adalah keberanian menatap masa depan dengan keoptimisan dan harapan baru, niatan teguh untuk menata ulang kehidupan, memperbaiki apa yang rusak, dan mengejar keburukan dengan kebaikan.

Allah senang melibatkan diri pada kehidupan orang-orang yang mengundang-Nya dan yang mengingat-Nya. "Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang bisa memberi syafa'at, kecuali sesudah ada izin-Nya. Yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka, apakah kamu tidak mengambil pelajaran?" QS. Yunus : 3

Masa lalu bisa dikubur jika kita mau mengundang Allah dan Allah bersedia "hidup" bersama kita. "Sesungguhnya Aku bersamamu jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Aku pinjaman yang baik. Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air yang didalamnya sungai-sungai. Maka, barangsiapa yang lupa diri di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus." QS Al Maidah : 12

Allah berfirman dalam Hadits Qudsi, "Apabila seorang hamba-Ku datang kepada-Ku dengan dosa seluas bumi dan langit, Aku akan menerimanya dengan ampunan dan rahmat seluas bumi dan langit pula."

"...Bagi mereka yang sudah mendapatkan pelajaran dari Tuhannya, apa pun bentuk pelajaran itu; ketersudutan, keterpurukan, beban masalah, atau malah serangkaian kesenangan sebagai ujian, maka yang diperlukannya adalah berhenti. Berhenti melakukan apa yang tidak disukai Allah. Maka, urusan yang lalu adalah urusan masa lalu, dan urusannya menjadi urusan Allah. Namun, barangsiapa yang kembali melakukan amal buruk, berarti dia adalah orang-orang yang senang akan kesusahan, dan tempat kembalinya kelak adalah neraka. Mereka kekal di dalamnya." QS Al Baqarah : 275

"Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu. Kemudian, kamu akan dikembalikannya kepada Yang Mengetahui Yang Gaib dan Yang Nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan." QS Al Jumu'ah : 8


Thursday, August 8, 2013

FILSAFAT HUKUM #1


Cabang ilmu utama dari filsafat :
a.    Ontologi, membahas tentang hakikat mendasar atas keberadaan sesuatu
b.    Epistimologi, membahas pengetahuan yang diperoleh manusia
c.    Aksiologi, membahas hakikat nilai berkaitan dengan sesuatu
d.   Moral, membahas nilai berkaitan dengan tingkah laku manusia

Berfilsafat :
a.    Berpikir radikal, sampai ke akar suatu masalah bahkan melewati batas-batas fisik yang ada
b.    Berpikir dalam tahap makna, menemukan makna terdalam dari sesuatu yang berada dalam kandungan sesuatu itu

Dua macam hukum :
a.    Hukum yang deskriptif, hukum yang menunjukkan sesuatu itu dapat terjadi
b.    Hukum yang preskriptif, hukum yang telah ditentukan atau hukum yang memberi petunjuk

Filsafat hukum adalah ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis. Obyeknya adalah hukum yang dikaji secara mendalam sampai kepada inti/dasar/hakikatnya.

Filsafat memiliki beberapa sifat yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain :
a.    Holistik
b.    Mendasar, dalam menganalisis sesuatu kita diajak untuk berpikir kritis dan radikal
c.    Spekulatif
d.   Reflektif kritis

Ilmu hukum dibedakan menjadi :
a.    Ilmu tentang norma, antara lain membahas tentang :
1.    Perumusan norma hukum
2.    Apa yang dimaksud norma hukum abstrak dan konkrit itu
3.    Isi dan sifat norma hukum
4.    Esensilia norma hukum
5.    Tugas dan kegunaan norma hukum
6.    Pernyataan dan tanda pernyataan norma hukum
7.    Penyimpangan terhadap norma hukum
8.    Keberlakuan norma hukum
b.    Ilmu tentang pengertian hukum, antara lain membahas tentang apa yang dimaksud dengan :
1.    Masyarakat hukum
2.    Subyek hukum
3.    Obyek hukum
4.    Hak dan kewajiban
5.    Peristiwa hukum
6.    Hubungan hukum
c.    Ilmu tentang kenyataan hukum, antara lain membahas tentang :
1.  Sosiologi Hukum, mempelajari secara empiris dan analitis hubungan timbal balik antara hukum sebagai gejala dengan gejala-gejala sosial lainnya
2.  Antropologi Hukum, mempelajari pola-pola sengketa dan penyelesaiannya baik pada masyarakat sederhana maupun masyarakat yang sedang mengalami proses modernisasi
3.  Psikologi Hukum, mempelajari hukum sebagai suatu perwujudan perkembangan jiwa manusia
4.  Perbandingan Hukum, memperbandingkan sistem-sistem hukum yang berlaku di dalam sesuatu/beberapa masyarakat
5.  Sejarah Hukum, mempelajari tentang perkembangan dan asal usul dari sistem hukum dalam suatu masyarakat tertentu

Sumber : Filsafat Hukum karya Abdul Ghofur Anshori

Wednesday, August 7, 2013

Keutamaan Surat Yaasiin

Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang membaca surat Yaasiin pada malam Jumat maka pada esok harinya dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. Dan beliau bersabda pula, bahwa barangsiapa yang berziarah kubur kemudian membaca surat Yaasiin maka Allah SWT akan meringankan siksaan-Nya terhadap ahli kubur yang diziarahinya, dan bagi pembacanya mendapatkan pahala yang sama dengan kebajikan yang diberikan kepada ahli kubur itu.

Surat Yaasiin terdiri atas 83 buah ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Jin. Isi surat Yaasiin diantaranya menjelaskan tentang masalah keimanan, gambaran penghuni surga dan neraka, kisah-kisah umat pada masa Nabi Isa a.s., hari berbangkit, tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang ada pada alam semesta dan diri manusia.

#sumber : Terjemahan Majmu' Syarif karya H. Fachrurazi