Powered By Blogger

Friday, August 9, 2013

BUAT APA SUSAH?



Tulisan berikut ini merupakan serpihan-serpihan kata-kata dalam buku karya Ustadz Yusuf Mansur yang berjudul BUAT APA SUSAH? SEGARKAN HIDUPMU DENGAN PERCAYA. Serpihan kata-kata ini telah merasuk ke dalam jiwa saya, menyadarkan diri saya kembali untuk percaya dan yakin akan mukjizat Allah SWT. Bahwa tak ada yang tak mungkin ketika kita hanya berharap kepada-Nya, tentunya setelah disertai usaha dan diiringi doa yang tak pernah putus. Tinggalkan kepasrahan dalam harapan tanpa batas akan kebesaran kasih sayang-Nya. Kun Fayakun, tak ada yang tak mungkin bagi Allah.

Inilah salah satu firman Allah SWT yang harus diperhatikan dalam hidup, yang menyeru kepada anjuran bersedekah dan berbuat baik semasa hidup sebelum mati. Firman-firman Allah ini juga mengingatkan bahwa jika kematian sudah datang, tidak bisa lagi ditunda, dan kita tidak bisa lagi mengubah apapun di belakang kita.

"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata, 'Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan ajalku barang sebentar yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang berbuat baik?' Sayangnya, Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan ajal seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa saja yang kamu kerjakan. " QS Al Munafiqun : 10-11

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang menjalani hari ini sama dengan hari kemarin maka ia termasuk merugi. Apalagi, jika hari ini lebih jelek dari hari kemarin. Seseorang disebut beruntung manakala hari ini lebih baik dari hari kemarin."

Bagian kedua dalam buku ini menyegarkan kembali semangat saya untuk berusaha memperbaiki diri lebih baik lagi, sekaligus mengajarkan bahwa yang terpenting adalah bagaimana kita menyajikan diri kita di hadapan Allah SWT bukan di hadapan manusia.

Bukan malu kepada manusia ketika berbuat keburukan lalu menuai akibat buruknya, sebab bukan mereka yang memberi kita makan dan minum. Namun, malulah kepada Allah. Tidak perlu putus asa jika pernah atau sedang mengalami kegagalan, sebab yang dibutuhkan adalah keberanian menatap masa depan dengan keoptimisan dan harapan baru, niatan teguh untuk menata ulang kehidupan, memperbaiki apa yang rusak, dan mengejar keburukan dengan kebaikan.

Allah senang melibatkan diri pada kehidupan orang-orang yang mengundang-Nya dan yang mengingat-Nya. "Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang bisa memberi syafa'at, kecuali sesudah ada izin-Nya. Yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka, apakah kamu tidak mengambil pelajaran?" QS. Yunus : 3

Masa lalu bisa dikubur jika kita mau mengundang Allah dan Allah bersedia "hidup" bersama kita. "Sesungguhnya Aku bersamamu jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Aku pinjaman yang baik. Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air yang didalamnya sungai-sungai. Maka, barangsiapa yang lupa diri di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus." QS Al Maidah : 12

Allah berfirman dalam Hadits Qudsi, "Apabila seorang hamba-Ku datang kepada-Ku dengan dosa seluas bumi dan langit, Aku akan menerimanya dengan ampunan dan rahmat seluas bumi dan langit pula."

"...Bagi mereka yang sudah mendapatkan pelajaran dari Tuhannya, apa pun bentuk pelajaran itu; ketersudutan, keterpurukan, beban masalah, atau malah serangkaian kesenangan sebagai ujian, maka yang diperlukannya adalah berhenti. Berhenti melakukan apa yang tidak disukai Allah. Maka, urusan yang lalu adalah urusan masa lalu, dan urusannya menjadi urusan Allah. Namun, barangsiapa yang kembali melakukan amal buruk, berarti dia adalah orang-orang yang senang akan kesusahan, dan tempat kembalinya kelak adalah neraka. Mereka kekal di dalamnya." QS Al Baqarah : 275

"Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu. Kemudian, kamu akan dikembalikannya kepada Yang Mengetahui Yang Gaib dan Yang Nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan." QS Al Jumu'ah : 8


No comments:

Post a Comment