Tulisan berikut ini merupakan
serpihan-serpihan kata-kata dalam buku karya Ustadz Yusuf Mansur yang berjudul
BUAT APA SUSAH? SEGARKAN HIDUPMU DENGAN PERCAYA. Serpihan kata-kata ini telah
merasuk ke dalam jiwa saya, menyadarkan diri saya kembali untuk percaya dan
yakin akan mukjizat Allah SWT. Bahwa tak ada yang tak mungkin ketika kita hanya
berharap kepada-Nya, tentunya setelah disertai usaha dan diiringi doa yang tak
pernah putus. Tinggalkan kepasrahan dalam harapan tanpa batas akan kebesaran
kasih sayang-Nya. Kun Fayakun, tak ada yang tak mungkin bagi Allah.
Inilah salah satu firman Allah SWT yang
harus diperhatikan dalam hidup, yang menyeru kepada anjuran bersedekah dan
berbuat baik semasa hidup sebelum mati. Firman-firman Allah ini juga
mengingatkan bahwa jika kematian sudah datang, tidak bisa lagi ditunda, dan
kita tidak bisa lagi mengubah apapun di belakang kita.
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang
di antara kamu, lalu ia berkata, 'Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan
ajalku barang sebentar yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk
orang-orang yang berbuat baik?' Sayangnya, Allah sekali-kali tidak akan
menangguhkan ajal seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah
Maha Mengetahui apa saja yang kamu kerjakan. " QS Al Munafiqun : 10-11
Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Barangsiapa yang menjalani hari ini sama dengan hari kemarin maka ia
termasuk merugi. Apalagi, jika hari ini lebih jelek dari hari kemarin.
Seseorang disebut beruntung manakala hari ini lebih baik dari hari
kemarin."
Bagian kedua dalam buku ini menyegarkan
kembali semangat saya untuk berusaha memperbaiki diri lebih baik lagi,
sekaligus mengajarkan bahwa yang terpenting adalah bagaimana kita menyajikan
diri kita di hadapan Allah SWT bukan di hadapan manusia.
Bukan malu kepada manusia ketika berbuat keburukan lalu menuai akibat buruknya, sebab bukan mereka yang memberi kita makan dan minum. Namun, malulah kepada Allah. Tidak perlu putus asa jika pernah atau sedang mengalami kegagalan, sebab yang dibutuhkan adalah keberanian menatap masa depan dengan keoptimisan dan harapan baru, niatan teguh untuk menata ulang kehidupan, memperbaiki apa yang rusak, dan mengejar keburukan dengan kebaikan.
Allah senang melibatkan diri pada
kehidupan orang-orang yang mengundang-Nya dan yang mengingat-Nya.
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala
urusan. Tiada seorang pun yang bisa memberi syafa'at, kecuali sesudah ada
izin-Nya. Yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka,
apakah kamu tidak mengambil pelajaran?" QS. Yunus : 3
Masa lalu bisa dikubur jika kita mau
mengundang Allah dan Allah bersedia "hidup" bersama kita.
"Sesungguhnya Aku bersamamu jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan
zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu
pinjamkan kepada Aku pinjaman yang baik. Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan
sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air yang
didalamnya sungai-sungai. Maka, barangsiapa yang lupa diri di antaramu sesudah
itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus." QS Al Maidah :
12
Allah berfirman dalam Hadits Qudsi,
"Apabila seorang hamba-Ku datang kepada-Ku dengan dosa seluas bumi dan
langit, Aku akan menerimanya dengan ampunan dan rahmat seluas bumi dan langit
pula."
"...Bagi mereka yang sudah
mendapatkan pelajaran dari Tuhannya, apa pun bentuk pelajaran itu;
ketersudutan, keterpurukan, beban masalah, atau malah serangkaian kesenangan
sebagai ujian, maka yang diperlukannya adalah berhenti. Berhenti melakukan apa
yang tidak disukai Allah. Maka, urusan yang lalu adalah urusan masa lalu, dan
urusannya menjadi urusan Allah. Namun, barangsiapa yang kembali melakukan amal
buruk, berarti dia adalah orang-orang yang senang akan kesusahan, dan tempat
kembalinya kelak adalah neraka. Mereka kekal di dalamnya." QS Al Baqarah :
275
"Katakanlah, sesungguhnya kematian
yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu.
Kemudian, kamu akan dikembalikannya kepada Yang Mengetahui Yang Gaib dan Yang
Nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan." QS
Al Jumu'ah : 8
No comments:
Post a Comment